“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan” (ayat 1). Dari suku kata pertama saja yaitu “bacalah”, telah terbuka kepentingan pertama dalam perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad disuruh untuk membaca wahyu yang akan diturunkan kepada beliau atas nama allah, tuhan yang telah menciptakan. Yaitu “Menciptakan manusia dari segumpal darah” (ayat 2). Yaitu peringkat yang kedua sesudah nuthfah. Yaitu segumpal air yang telah berpadu dari mani si laki-laki dengan mani si perempuan yang setelah 40 hari lamanya, air itu akan menjelma menjadi segumpal darah dan dari segumpal darah itu kelak setelah 40 hari akan menjadi segumpal daging. Bacalah, dan tuhanmu itu adalah maha mulia(ayat 3). Setelah pada ayat pertama beliau menyuruh membaca dengan nama allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruh membaca diatas nama tuhan. Sedang nama tuhan yang selalu akan diambil jadi sandaran hidup itu ialah allah yang maha mulia, maha dermawan, maha kasih dan saying kepada mahluknya. Dia yang mengajarkan dengan kalam(ayat 4). Itulah istimewanya tuhan itu lagi. Itulah kemulianya yang tertinggi.Yaitu diajarkanya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia, diserahkanya berbagai kunci untuk pembuka perbendaharaan allah yaitu dengan qalam. Dengan pena disamping lidah untuk membaca, tuhanpun mentaksirkan pula bahwa dengan pena ilmu dapat dicatat. Pena itu  kaku dan beku serta tidak hidup namun yang dituliskan oleh pena itu adalah berbagai hal yang dapat difahami oleh manusia “Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak tahu” (Ayat 5). Terlebih dahulu allah ta’ala mengajar manusia mempergunakan qalam. Sesudah dia pandai mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan oleh allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatat ilmu yang baru didapatnya itu dengan qalam yang sudah ada dalam tanganya.

(sumber : Tafsir Al-Azhar jilid 10 halaman 8059-8060 karangan Prof.DR. Hamka)
Rasulullah SAW berucap kepada Aisyah,

"Wahai aisyah, janganlah kamu tidur sebelum mengamalkan empat perkara, yaitu";

1. Hatamkanlah (tuntaskan membaca) Al Quran
2. Jadikanlah para Nabi itu yang memberi syafaat (pertolongan) bagimu di hari kiamat nanti.
3. Jadikanlah kaum muslimin itu ridla kepadamu.
4. Lakukan ibadah haji dan umrah.

Sesudah bersabda demikian Rasulullah SAW masuk untuk melakukan shalat, maka tinggallah Aisyah sendiri di atas ranjang sampai Rasulullah SAW sudah menyempurnakan shalatnya. Tatkala Rasulullah SAW sudah selesai shalat, Aisyah berkata kepadanya, "Ya, Rasulullah, empat perkara amalan di atas itu bagi bapakku, ibuku dan saudara wanitaku pada saat sekarang tidak mungkin melakukannya".

Mendengar penuturan Aisyah tersebut Rasulullah SAW tersenyum, seraya berkata, "Ketika kamu membaca Surat Al Ikhlas sebanyak tiga kali, itu berarti sudah menghatamkan Al Quran. Ketika kamu membaca shalawat kepadaku dan kepada nabi (yang datang) sebelumku, itu berarti kamu kaan memperoleh pertolongan syafaat besok pada hari kiamat. Ketika kamu memohonkan ampunan kepada seluruh orang mukmin, maka mereka semua ridla kepadamu. Ketika kamu membaca kalimat -maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah dan Allah maha besar- maka kamu (sama dengan) melakukan ibadah haji dan umrah".(riwayat Bukhari)

Empat hal yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Aiysah itu merupakan pegangan hidup bagi setiap orang yang beriman dan juga pelindung bagi keselamatan diri di dunia dan akhirat.

Laporan Kemajuan PKM
15.16 | Author: 4CHI

Salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan watak berpikir kreatif seorang mahasiswa adalah dengan menulis sebagai sarana menuangkan ide-ide kreatifnya. Pemerintah sendiri telah ikut berperan aktif dalam membantu mewujudkan dan merealisasikan ide mahasiswa ini dengan membuat sebuah program yang kita kenal dengan istilah PKM (Program kreativitas mahasiswa). Dalam Kesempatan ini penulis menyempatkan diri untuk membuat sebuah postingan mengenai cara dan contoh pembuatan laporan kemajuan PKM. Untuk melihat contoh laporan kemajuan PKM silahkan download.

Semoga Dapat Bermanfaat :D